Minatnya USA Berinvestasi Di Indonesia

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mencatat adanya minat investasi Amerika Serikat di sektor ekonomi kreatif sebesar USD40 juta.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan minat investasi dari AS tersebut disampaikan perusahaan dalam kegiatan one on one meeting yang dilaksanakan setelah acara Investment Summit. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika.

"Jadi minat investasi tersebut di luar dari kesepakatan bisnis senilai USD2,4 miliar yang sebelumnya telah diumumkan oleh pemerintah. Dalam one on one meeting, terdapat perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif yang menyampaikan minat investasi mereka senilai USD40 juta," kata Franky, dalam siaran persnya.

Perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif tersebut merupakan perusahaan di bidang inovasi digital dan media entertainment. "Ini akan kita kawal karena positif dalam upaya untuk melakukan diversifikasi sektor investasi dari AS yang masih didominasi oleh sektor pertambangan," ungkap dia.

Franky menjelaskan, selain dengan perusahaan di bidang ekonomi kreatif tersebut, pihaknya juga bertemu dengan dua perusahaan AS lainnya yakni perusahaan manufaktur yang akan meresmikan pabrik baru mereka di Karawang sekitar Maret 2016.

"Selain itu, kami juga bertemu dengan perwakilan perusahaan alat berat yang baru saja mendapatkan izin prinsip untuk perusahaan remanufakturing. Hal ini menandai komitmen investasi mereka di Indonesia. Nilainya USD12 juta, kalau ini masuk di daftar yang USD2,4 miliar sebelumnya," jelas Franky.

Franky menguraikan, minat investasi perusahaan-perusahaan AS tersebut akan terus dikawal oleh BKPM yang memiliki kantor perwakilan di New York (Indonesia Investment Promotion Center) dan juga Marketing Officer Wilayah Amerika dan Eropa yang bertugas menjembatani investor dengan kementerian teknis terkait.

Hari ini, Kepala BKPM akan mendampingi Menteri Komunikasi dan Informasi dan Menteri Perdagangan mengunjungi Sillicon Valley. Di Sillicon Valley, delegasi diagendakan untuk melakukan pertemuan dengan Facebook, Google, dan Apple.

Sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air dipercepat, Jokowi telah menyaksikan pengumuman (announcement) dan penandatanganan (signing) kesepakatan-kesepakatan bisnis Business to Business antara perusahaan-perusahaan AS dengan Indonesia.

Kesepakatan bisnis yang diumumkan yang akan direalisasikan dalam jangka waktu 1-5 tahun sejak 2015 senilai USD2,4 miliar di bidang usaha industri minuman ringan dan distribusinya, industri pakan ternak dan pemanis dari jagung, industri remanufaktur suku cadang alat berat, pembangkit listrik, industri percetakan uang logam dan pengaman uang kertas.

Menurut catatan BKPM, Amerika Serikat termasuk sepuluh besar negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia. Realisasi investasi Amerika Serikat pada periode Januari-September 2015 sebesar USD854 juta. Sementara itu, total investasi Amerika di Indonesia periode 2010-September 2015 sebesar USD8,0 miliar dan menduduki peringkat ke-3 (ketiga) di bawah Singapura dan Jepang.



                                                                                                                                                                Sumber : metrotvnews.com

Jual Sewa Alat-Alat Berat
Jual Beli Alat Berat
Jual Sewa Beli Alat Berat